skip to main |
skip to sidebar
Web merupakan teknologi yang mempercepat akselerasi peradaban manusia. Web merupakan penghubung segala umat manusia di dunia tanpa harus bertemu langsung. Berbagai web menyediakan beribu macam informasi yang dapat diakses secara langsung dan gratis.
Pengetahuan berkembang dengan cepat melalui jalur web hal ini karena manusia mampu mengakses informasi, menggabungkan, dan kemudian menciptakan inovasi-inovasi baik dari sosial maupun teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh umat manusia. Arsitektur web ini pertama kali dikembangan untuk tujuan militer dalam proyek yang dinamakan DARPA yang menghubungkan komputer pertama kali. Perkembangan ini kemudian dilanjutkan oleh Tim Berners-Lee dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan memperkenalkan apa yang disebut sebagai situs web. Pengembangan WEB ini sampai sekarang terus berlanjut dan
melahirkan berbagai generasi web. Generasi web ini juga sebenarnya hanya sebagai standar tingkat penggunaan web saja. Perkembangan WEB dibagi menjadi sampai sekarang di bagi menjadi tiga jenis yaitu:
Web 1.0
Standar WEB 1.0 merupakan bentuk WEB yang paling awal. Hal yang disajikan dalam web ini
masih bersifat statis dan cenderung hanya bersifat informatif. Setiap
pengunjung hanya bisa membaca isi pada web tidak menuliskan atau menginputkan apapun.
Web 2.0
Dalam standar WEB 2.0, WEB sudah merupakan ajang interaksi antar sesama pengguna
misalnya blog pribadi, friendster, multiply dan lain sebagainya. Bentuk yang menjadi khas pada
generasi ini adalah WEB bukannya hanya merupakan sumber bacaan dan mencari informasi
namun juga sebagai bagian dari interaksi sosial.
Web 3.0
Generasi terakhir yang masih menjadi bahan pembicaraan sampai sekarang adalah mengenai
WEB 3.0. Definisi dari WEB 3.0 pun masih banyak diperdebatkan. Berbagai macam definisi
banyak disajikan oleh berbagai pakar. Jika kita mengacu ke Tim berners Lee maka WEB 3.0
adalah "People keep asking what Web 3.0 is. I think maybe when you've got an overlay of scalable vector graphics-everything rippling and folding and looking misty-on Web 2.0 and access to a web semantik integrated across a huge space of data, you'll have access to an unbelievable data resource.” atau dengan singkat dapat kita katakan bahwa pada Web 3.0 dapat mengakses apa yang dapat diakses pada Web 2.0 dan menggunakan web secara semantik yang terintegrasikan dengan kapasitas data yang besar dan dapat mengakses dari sumber-sumber secara luas.
Web 1.0
Web 1.0 atau web, mengacu pada tahap pertama dari World Wide Web menghubungkan halaman Web dengan hyperlink. Hyperlink antara halaman Web mulai dengan merilis WWW kepada publik pada tahun 1993, dan menjelaskan Web sebelum "meledak dari gelembung dot-com" pada tahun 2001. Pergeseran dari Web 1.0 ke Web 2.0 dapat dilihat sebagai akibat dari
perbaikan teknologi, yang meliputi adaptasi seperti "broadband, browser yang lebih baik, dan AJAX , munculnya flash platform aplikasi dan perkembangan massa widgetization, seperti Flickr dan YouTube". Pergeseran dari Web 1.0 ke Web 2.0 adalah akibat langsung dari perubahan perilaku mereka yang menggunakan World Wide Web selain penyesuaian tersebut ke
Internet. Ketenaran Web 1.0, termasuk kekhawatiran atas masalah privasi mengakibatkan arus informasi satu arah, melalui situs yang berisi materi "read-only". Sekarang, selama Web 2.0, penggunaan Web dapat dicirikan sebagai desentralisasi konten website, yang sekarang dihasilkan dari "bottom-up", dengan banyak pengguna menjadi kontributor dan produsen informasi, serta konsumen tradisional.
Halaman web pribadi yang umum di Web 1.0 terdiri dari halaman statis terutama host di layanan hosting gratis seperti GeoCities. Saat ini, yang dihasilkan secara dinamis blog dan profil jaringan sosial, seperti Myspace dan Facebook menjadi lebih populer, yang memungkinkan bagi pembaca untuk mengomentari posting dengan cara yang tidak tersedia selama Web 1.0.
Web 2.0
Web 2.0 adalah persimpangan longgar didefinisikan sebagai fitur aplikasi web yang memfasilitasi partisipatif berbagi informasi, interoperabilitas, pengguna berpusat desain, dan kolaborasi di World Wide Web. Sebuah situs Web 2.0 memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan satu sama lain dalam media sosial dialog sebagai pencipta (prosumers) dari konten yang dibuat pengguna dalam komunitas virtual, berbeda dengan website di mana pengguna (konsumen) yang terbatas pada melihat pasif dari konten yang diciptakan untuk mereka. Contoh yang termasuk Web 2.0 adalah situs jaringan sosial, blog, wiki, video sharing situs, layanan hosting, aplikasi web, mashup dan folksonomies. Istilah ini terkait erat dengan Tim O'Reilly karena konferensi O'Reilly Media Web 2.0 pada akhir 2004. Meskipun istilah menunjukkan versi baru dari World Wide Web , tidak lihat pembaruan untuk setiap spesifikasi teknis, melainkan untuk perubahan kumulatif dalam cara-cara perangkat lunak pengembang dan pengguna akhir menggunakan Web. Apakah Web 2.0 adalah kualitatif berbeda dari teknologi web sebelumnya telah ditentang oleh penemu World Wide Web Tim Berners-Lee, yang menyebut istilah "sepotong jargon", justru karena ia bermaksud Web dalam visinya sebagai "kolaboratif menengah, tempat di mana kita (bisa) bertemu sesama dan membaca serta menulis ". Dia menyebutnya "Read / Write Web". Pengertian Web 2.0 yang mulanya berpusat pada konsumen pembaca/pengakses secara personal berkembang dan mulai berpusat pula pada pengguna korporat. Menurut Coach Wei (2006) Web 2.0 yang berpusat pada konsumen ia sebut Consumer 2.0 berkembang menjadi Enterprise 2.0. Aplikasi Web 2.0 yang awal perkembangannya didominasi untuk memampukan pembaca berinteraksi dengan pembuat berita dan pembaca lainnya, dalam Enterprise 2.0 aplikasi tersebut digunakan untuk mendukung operasi perusahaan.
Kelebihan dari Web 2.0 ini adalah sebagai berikut:
• The Web as Platform (Pengerjaan suatu aplikasi/tulisan dapat langsung dikerjakan di media internet tanpa harus mengerjakannya terlebih dahulu di windows desktop)
• Harnessing Collective Intelligence (Web 2.0 memiliki kinerja untuk memanfaatkan tulisan orang lain untuk mengisi konten web secara kolektif (tidak hanya webmaster yang mengisi konten sendiri), contohnya seperti youtube.
• Data is the Next Intel Inside (merupakan suatu garansi kepercayaan dari para pemberi data kepada pemilik website bahwa pada era web 2.0 data sangatlah penting dan harus di update setiap waktu)
• End of the Software Release Cycle (pada web 2.0 aplikasi software dapat langsung digunakan lewat internet/internet menjadi platform menjalankan program)
• Lightweight Programming Models (pembuatan web 2.0 menggunakan bahasa yang ringan dan mendukung pengembagan program)
Beberapa perbedaan mendasar yang dikembangkan dari web 1.0 ke web 2.0
• Pada Web 1.0 penggunaan web hanyalah untuk dibaca saja (read only) sedangkan pada Web 2.0 sudah ditambahkan fungsi untuk berinteraksi dengan menulis sesuatu didalam web (read and write)
• Pada Web 1.0 hanya bersifat satu arah komunikasi sedangkan pada Web 2.0 berjalan dengan komunikasi dua arah
• Web 1.0 berjalan dari client-server sedangkan Web 2.0 dengan peer to peer
• Karakteristik lebih jauh tentang web 2.0 akan mengenai tentang keterbukaan,kebebasan dan kolektif yang tidak didapatkan pada web 1.0.
Web 3.0
Web 3.0 adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan evolusi dari penggunaan dan interaksi orang di internet melalui berbagai bentuk antara yang meliputi transformasi jaringan dalam sebuah basis data, sebuah gerakan sosial untuk menciptakan konten yang dapat diakses beberapa aplikasi dengan non-browser, push teknologi kecerdasan buatan, para web semantik, yang Geospasial Web atau Web 3D. Istilah ini digunakan oleh pasar untuk mempromosikan perbaikan atas Web 2.0. Ini Web 3.0 Istilah pertama kali muncul di 2006 dalam sebuah artikel oleh Jeffrey Zeldman kritis Web 2.0 dan teknologi yang terkait seperti AJAX. Saat ini ada perdebatan yang cukup tentang apa Web 3.0 berarti, dan apa definisi yang tepat.
Web 3.0 diyakini sebagai generasi ke tiga dari internet yang akan berkembang pada dekade 2010-2020. Pada Web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia IT dengan dunia telekomunikasi. Sebenarnya konsep ini sudah diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee sejak tahun 2001, namun sampai saat ini masih sangat sedikit website yang menerapkan Web 3.0. Web 3.0 memiliki konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Web 3.0 memiliki beberapa kemampuan seperti berikut:
• Semantic Web, sebuah web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia membacanya. Satu informasi yang dibutuhkan oleh manusia dapat dengan mudah tersajikan dengan korelasi informasi yang tepat dan cepat.
• The 3D Web, Nuansa web semakin menarik dengan kemampuan visual 3 dimensi. Kita dapat mengunjungi berbagai tempat di dunia secara virtual dengan kemampuan akses data dan interaksi secara realtime tanpa harus meninggalkan rumah.
• The Media-Centric Web, keyword bukan lagi satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi yang kita tuju. Photo, audio, video akan menjadi cara lain untuk mencari informasi yang kita inginkan.
• The Pervasive Web, web akan dengan mudah diakses dengan berbagai cara maupun perangkat. Tidak harus menggunakan komputer atau laptop. Berbagai perangkat mobile pun sekarang sudah sangat banyak yang mendukung.
• Atrificial Intelegence, Digunakan untuk menggambarkan jalur evolusi yang mengarah pada kecerdasan buatan
• Ditambah lagi dengan adanya HTML5 yang memungkinkan anda memutar media file tanpa perlu plugin Adobe Flash Player ataupun Microsoft Silverlight. Bahkan bisa membuat grafik 3D yang menawan hanya dengan HTML5, CSS3, Javascripts, dan WebGL. Ini merupakan generasi web yang luar biasa.
Sumber:
http://www.cscan.org/presentations/08-11-06-MikeEvans-Web.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/World_Wide_Web
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_1.0
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_2.0
http://es.wikipedia.org/wiki/Web_3.0
http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_the_World_Wide_Web
http://www.darrenbarefoot.com/archives/2006/05/web-10-vs-web-20.html
http://www.practicalecommerce.com/articles/464-Basic-Definitions-Web-1-0-Web-2-0-Web-3-0