Jumat, 12 November 2010

2011 ; Tahun Komputer Tablet..

Belakangan ini perangkat komputer tablet mulai masuk ke Indonesia. Dengan mudah kita temukan iklannya di billboard, koran dan juga majalah. Perangkat bergerak dengan kemampuan luar biasa ini mulai menjadi fenomena ketika Apple merilis produk tablet iPad.
Semenjak itu sejumlah orang, terutama di Jakarta, mengutarakan keinginannya untuk memiliki iPad. Tak lama setelah diluncurkan di Amerika, iPad-pun mulai terlihat di beberapa tempat di Jakarta.
Dan kini, saya lebih sering melihat orang menggunakan iPad di Jakarta daripada di Singapura dan kebanyakan diantaranya membeli iPad di Singapura karena belum dirilis secara resmi di Indonesia.
Setelah fenomena iPad, berbagai produsen lain pun mulai perlahan memasuki arena pertarungan komputer tablet dengan berbagai macam fitur unggulan. Bahkan beberapa minggu lalu, 1000 unit komputer tablet habis terjual dalam waktu 3 jam di sebuah bilangan mal di daerah Senayan.
Antusiasme pecinta gadget di Jakarta sepertinya luar biasa dalam menyambut kehadiran perangkat komputer mobile ini. Benar-benar sebuah pasar yang bergairah. Dan tentu saja, para vendor mulai melirik Indonesia sebagai pasar yang amat potensial untuk produk gadget terutama komputer tablet.
Indonesia memang memiliki hubungan khusus dengan perangkat bergerak, mulai dari populernya laptop pada tahun 2006 keatas, perangkat telepon pintar tahun 2009 ke atas dan kini ada kemungkinan 2011 menjadi tahunnya komputer tablet di Indonesia.
Perangkat statis seperti komputer desktop sendiri tidak begitu populer di kalangan end-user di Indonesia, justru selalu lebih memilih perangkat yang mobile daripada yang statis.
Dan selain perangkat besutan Apple, kini berbagai vendor mulai melirik Android sebagai salah satu alternative yang terus mengejar ketertinggalannya dengan iOS dari sisi fitur, kecepatan dan efektifitas serta efisiensi perangkat.
Dan, berhubung Android merupakan proyek Open Source, maka bisa membantu vendor untuk menekan harga untuk lisensi OS dan fokus di membangun perangkat keras yang lebih baik. Harganya pun bisa bervariasi tergantung dari perangkat keras di dalamnya, strategi yang hampir sama dengan perangkat telepon berbasiskan Android.
Satu hal yang pasti, tahun depan Apple iPad akan menghadapi persaingan yang keras dari vendor lain seperti Samsung, Sony, HP dan masih banyak lagi yang berniat untuk terjun ke arena persaingan komputer tablet. Sebuah persaingan bisnis kelas dunia yang pastinya akan makin memanas dan layak untuk diperhatikan.

Rama Mamuaya, pendiri DailySocial.net. Blogger teknologi dan pemerhati startup teknologi.  (Y!newsroom)

Kamis, 04 November 2010

MENGINTEGRASIKAN IQ, EQ, DAN SQ


Antara IQ, EQ, dan SQ memiliki ciri khas masing-masing dalam perannya di kehidupan manusia, antara lain :

a. IQ memiliki ciri-ciri khas yang menonjol yaitu :
    - berpikir rasional dan logis;
    - untuk aplikasi benda-benda konkret;

b. EQ memiliki ciri khas yang menonjol yaitu :
    - memungkinkan manusia berpikir asosiatif yang terbentuk oleh kebiasaan dan menunjukkan kepada kita           untuk mengenali pola-pola emosi;
    - memiliki rasa sebagai radar tersentuh;

c. SQ memiliki ciri khas yang menonjol yaitu:
    - Memungkinkan manusia untuk berpikr kreatif, berwawasan jernih, membuat, bahkan mengubah aturan.
    - Berisi suara hati .

          Menggabungkan ketiganya yaitu antara IQ, EQ, dan SQ adalah dengan suatu pemahaman bahwa IESQ adalah sebuah mekanisme yang sistematis untuk mengatur ketiga dimensi yang ada dalam diri manusia menjadi satu kesatuan yang integral . Semakin manusia mendekati pusat orbitnya semakin tinggi kesuksesan yang akan diraihnya. Hal ini memerlukan komitmen dan integrasi dalam ketulusan spiritual, yaitu adanya ciri khas yang menonjol dari masing-masing aspek kecerdasan.
           Titik pusatn spiritual bersifat universal, artinya berlaku dan menjangkau seluruh umat manusia, siapa pun mereka akan senantiasa menuju gaya tarik spiritual itu.
            Ary Ginanjar mencoba memberi gambaran kepada kita tentang hubungan ketiganya (IESQ) dalam suatu yang di sebut dengan hubungan telinga,mata dan hati.
Input 1: SQ, berdimensi kuat dalam hal suara hati, merupakanmkebenaran hakiki.
Input 2: EQ, berdimensi kuat dalam hal mentalitas, menghasilkan pemikiran jernih.
Input 3: IQ, berdimensi kuat dalam hal akal/logika.
Input 4: Keputusan yang sesuai dengan kehendak tuhan, manusia, dan alam.

IQ , EQ, dan SQ

Spiritual Quotient (SQ)
1. Apa itu Spiritual Quotient ?

       Penemu SQ adalah seorang ahli yang bernama DANAH ZOHAR dan IAN MARSHALL. Spiritual Quotient memiliki beberapa arti, yaitu ;

a. Suatu keperluan penting yang dimiliki oleh para hamba tuhan untuk dapat berhubungan dengan para tuhannya.
b. Kemampuan untuk menghidupkan kebenaran yang paling dalam, yaitu mewujudkan hal yang terbaik,utuh dan paling manusiawi dari dalam batin .
c. Merupakan gagasan , energi, nilai, visi, dorongan, dan arah panggilan hidup yang mengalir dari dalam diri, dari suatu kesadaran yang hidup bersama cinta.
d. SQ akan membimbing manusia dalam merencanakan sesuatu yang menjadi tujuan hidup yaitu, hidup yang penuh kedamaian secara spiritual. mendidik hati menjadi benar .

2. Unsur-unsur SQ dalam kehidupan

Menurut Sudiki, sedikitnya ada 25 unsur yang menjadi bagian penting SQ dalam kehidupan sehari-hari. unsur-unsur tersebut sebagai berikut : 
1. Berdo'a setiap hari.
2. Berada dalam perjalanan untuk menjadi orang yang baik.
3. Berani berpegang dalam kebenaran.
4. Menuju kepada kehidupan sebagai makhluk spiritual.
5. Memiliki sikap kekeluargaan dengan semua manusia.
6. Menganut standar etika dan moral.
7. Merasakan cinta tuhan dalam hati.
8. Menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran hukum.
9. Mempunyai konstribusi terhadap kesejahteraan orang.
10. Mencintai secara aktif dan ikut melindungi planet bumi ini.
11. Mengurus kehidupan binatang-binatang.
12. Perbuatanmu sesuai dengan kata-katamu.
13. Bersyukur atas keberuntungan yang kamu dapatkan.
14. Jujur/berterus terang/ apa adanya.
15. Amanah/ memegang janji.
16. Toleran terhadap perbedaan.
17. Anti kekerasan 
18. Bahagia.
19. Rendah Hati.
20. Hemat
21. Dermawan.
22. Sopan.
23. Dipercaya.
24. Terbuka saat berinteraksi dengan orang lain.
25. Sabar dalm keadaan yang berat. 
Kecerdasan Emosi (EQ)

1. Apa itu Kecerdasan Emosi ?
        
   penemu kecerdasan emosi atau emotional Quotient(EQ) adalah DANIEL GOLEMAN. kecerdasan emosi memiliki beberapa arti :

a. Sebagai kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan dalam menghadapi rasa frustasi, mengendalikan dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar tidak stres dan tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdo'a (sukidi,2002).

b. Kecerdasan Emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati (Goleman)

c. Kecerdasan emosi menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosional dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. tiga unsur penting  kecerdasan emosi adalah kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri), kecakapan sosial(menangani suatu hubungan), dan keterampilan sosial (kepandaian menggali tanggapan yang dikehendaki pada orang lain). 

"(bimbingan dan konseling oleh esis)"



IQ , EQ, dan SQ

kemampuan umum (IQ)

                Setiap orang mempunyai kemampuan umum sebagai kemampuan dasar dalam memecahkan suatu masalah, menggunakan logikanya, dan merencanakan masa depan. kemampuan tersebut di kenal dengan kecerdasan atau inteligensi . orang sering kali menyamakan inteligensi dengan IQ . padahal, kedua istilah iyu mempunyai arti yang sangat mendasar .
menurut DAVID WECHSLER, intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara 
terarah, berfikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya dengan efektif . oleh karena itu, intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses rasional tersebut.
               Pada tahun 1904, Kementrian Pendidikan Prancis meminta psikolog ALFRED BINET untuk merancang suatu metode atau alat evaluasi yang dapat di pakai untuk mengidentifikasi siswa-siswi yang kurang pandai dan memerlukan kelas-kelas khusus. Binet mengemukakan konsep usia mental (MA=Mental Age) yaitu tingkat perkembangan mental seseorang dibandingkan usia mental orang-orang yang berada pada kelompok usia kronologisnya.
                Tes inteligensi merupakan tes psikologi untuk mendapatkan informasi mengenai 'tingkat kecerdasan' seseorang. pengambilan keputusan berdasarkan hasil tes inteligensi dapat mempengaruhi nasib seseorang, kelompok maupun masyarakat luas. perlu di ingat bahwa keberhasilan hidup seseorang tidak lah ditentukan oleh tinggi atau rendahnya IQ, tetapi oleh kuat tidaknya usaha seseorang untuk mencapainya. THOMAS ALVA EDISON pernah mengatakan bahwa jenius adalah satu persen bakat dan sembilan puluh persen kerja keras. karena itu, janganlah terlena dan merasa tinggi hati karena IQ yang tinggi atau sebaliknya, jangan merana dan merasa rendah diri karena IQ yang rendah .

"bimbingan dan konseling oleh esis"
                      


Selasa, 26 Oktober 2010

Privatisasi


PRIVATISASI

        Privatisasi sering diasosiasikan dengan perusahaan berorientasi jasa atau industri, seperti pertambangan, manufaktur atau energi, meski dapat pula diterapkan pada aset apa saja, seperti tanah, jalan, atau bahkan air.
      Secara teori, privatisasi membantu terbentuknya pasar bebas, mengembangnya kompetisi kapitalis, yang oleh para pendukungnya dianggap akan memberikan harga yang lebih kompetitif kepada publik. Sebaliknya, para sosialis menganggap privatisasi sebagai hal yang negatif, karena memberikan layanan penting untuk publik kepada sektor privat akan menghilangkan kontrol publik dan mengakibatkan kualitas layanan yang buruk, akibat penghematan-penghematan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan profit.
                                                                                                                              (wikipedia)


Privatisasi Melanggar Konstitusi Negara RI

Asian Day of Action Against Privatization of Essential Services and Natural Resources

WALHI 04/05/10, Jakarta - Sebagaimana dimandatkan oleh konstitusi terutama pasal 33 UUD 1945, bumi , air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun berbagai macam perundangan justru melegalkan keterlibatan pihak swasta dalam penguasaan dan distribusi kebutuhan dasar rakyat tersebut.

Pelbagai perundangan yang muncul seperti Undang-Undang sumber daya air, Undang-Undang Penanaman Modal dan Undang-Undang Ketenagalistrikan, UU Migas, UU Perkebunan, UU HAKI, menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup rakyat, karena barang publik yang seharusnya menjadi hak setiap warga negara dikomodifikasi untuk tujuan pencarian keuntungan sebesar-besarnya.

Kondisi tersebut didukung penuh oleh Lembaga Keuangan Internasional  dengan keterlibatan Asian Development Bank lewat kucuran utangnya. Lebih dari empat  dasawarsa Asian Develepment Bank (ADB) Bersama-sama dengan Bank Dunia menjadi pengerak privatsiasi barang dan layanan publik khususnya air dan listrik. ADB terlibat dalam praktek privatisasi air di Indonesia, India, Pakistan, Korea Selatan, Nepal dan Srilanka. ADB Juga mendanai privatisasi listrik dalam proyeknya di Filipina, Bangladesh, Pakistan, Thailand, Indonesia, India dan banyak tempat lainnya.

Privatisasi layanan publik tersebut juga telah menggiring peningkatan biaya yang ditanggung oleh rakyat secara berkelanjutan dan eskalatif. Selain itu menyebabkan berkurangnya akses air dan listrik  bagi rakyat miskin, monopoli sumber daya alam oleh perusahaan-perusahaan swasta, penggusuran rakyat serta kerusakan lingkungan.

ADB berpendapat bahwa, "pertumbuhan ekonomi merupakan kekuatan penggerak untuk mengurangi kemiskinan di kawasan Asia, strategi baru mununtut lompatan besar dalam mendanai sektor swasta. Dukungan yang diperuntukkan bagi sektor swasta meningkat dari 12% pada tahun 2007 menjadi 50% pada tahun 2020".

Strategi 2020 ADB tersebut tidak lain adalah upaya untuk meningkatkan eskalasi privatisasi di tingkat Asia khususnya Indonesia. Oleh karena itu dalam rangka hari aksi se-Asia menentang privatisasi layanan publik dan sumberdaya alam, kami bersama dengan gerakan sosial di Asia menyerukan:

- Mengembalikan barang publik (common good) sebagai milik publik, sebagai kebutuhan dasar yang menopang pencapaian kehidupan yang sejahtera.

- Hentikan keterlibatan aktor non-negara dalam kepemilikan dan pelayanan kebutuhan hak dasar rakyat yang melahirkan privatisasi dan state corporatism.

-Medesak dihapuskannya utang dari ADB dan Bank Dunia yang telah mendorong privatisasi serta mengakibatkan kerusakan ekonomi, lingkungan sosial dan budaya, serta merestorasi atas kerusakan tersebut.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Serikat Petani Indonesia (SPI) Koalisi Anti Utang (KAU), Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air(KruHA), , debtWATCH Indonesia,LS-ADI
                                                             (www.walhi.or.id/in/.../1339-privatisasi-melanggar-konstitusi-ri) 



Dampak Privatisasi :

Privatisasi Vs Nasionalisme


Pemerintah berencana mengajukan tambahan 15 BUMN kepada Komite Privatisasi, mencakup sektor perkebunan, perbankan, dan industri strategis, dan rencana ini juga memicu pro dan kontra. Pihak yang pro privatisasi merupakan pendukung berat pemikiran ekonomi Neo-Klasik. Menurut mazab yang mengacu kepada mekanisme pasar ini, pengelolaan perusahaan oleh swasta dengan prinsip maksimalisasi keuntungan, akan jauh lebih produktif dan lebih efisien jika dibandingkan dengan pengelolaan oleh pemerintah. Dengan efisiensi yang lebih baik, BUMN diharapkan dapat lebih kompetitif di dalam negeri maupun internasional.
Sementara pendapat menentang privatisasi didukung oleh pemikiran adanya ketidaksempurnaan pasar sehingga privatisasi dapat merugikan. Tokoh besar dalam ilmu ekonomi, Joseph Stiglitz, pemenang hadiah nobel ekonomi 2001, termasuk pendukungnya. Dalam kondisi pasar yang tidak sempurna dan banyak distorsi, maka privatisasi hanya merupakan pengalihan monopoli dari pemerintah ke swasta. Sehingga, yang diuntungkan adalah swasta tertentu, sementara masyarakat dirugikan karena membayar harga yang tinggi sebagai akibat ketidakefisienan atau karena posisi tawar yang rendah.
Selain itu, keberadaan BUMN juga diperlukan untuk meminimalkan distorsi ekonomi yang berasal dari swasta, yakni mereduksi dampak negatif dari kartel badan usaha swasta. Misal, kartel (de facto) perusahaan minyak goreng, yang terjadi akhir-akhir ini dengan meningkatkan harga, dapat dihindari dengan masuknya BUMN secara langsung ke pasar dengan menawarkan harga yang kompetitif.
Alasan menentang privatisasi lainnya, juga tidak terlepas dari rasa nasionalisme. Privatisasi kepada pihak asing berarti menjual perusahaan kepada pihak asing sehingga pengelolaan perusahaan dilakukan oleh asing. Badan usaha khususnya yang bersifat strategis, seperti telekomunikasi dan industri strategis, dapat digunakan untuk mengendalikan Indonesia. Penjualan saham kepada pihak asing dapat mengakibatkan negara kita sangat tergantung kepada pihak asing, sehingga kita mudah didekte.
Misalnya, bisa diduga kebijakan ekstradisi dan perjanjian pertahanan Indonesia dengan Singapura yang dianggap merugikan Indonesia mungkin juga dipengaruhi oleh kegiatan usaha dari Temasek, BUMN Singapura. Tampaknya, pengikut ekonomi pasar, yang mempercayai semakin kecil intervensi Pemerintah semakin baik, perlu belajar ekonomi politik dan bukan hanya ekonomi murni.

Dampak Privatisasi
Pengikut ekonomi pasar kadangkala terlalu myopic terhadap pandangan campur tangan Pemerintah selalu berdampak buruk terhadap ekonomi sehingga privatisasi merupakan penyelesaian terbaik. Sebagaimana diketahui pada tahun 1980-an dan 1990-an, kebijakan privatisasi aktif dipromosikan oleh lembaga-lembaga bantuan bilateral, misal USAID, dan lembaga multilateral, seperti Bank Dunia dan IMF. Antara tahun 1980 hingga 1992, lebih dari 15.000 BUMN di berbagai negara telah diprivatisasi.
Bagaimana dampaknya, mari kita berkaca pada beberapa fakta hasil penelitian empiris dari beberapa negara. Berdasarkan Todaro (2003) dengan mengambil penelitian Kikeri dkk, menunjukkan bahwa dalam banyak kasus privatisasi berhasil meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara, khususnya di negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah.

Tetapi sebaliknya di negara-negara berkembang yang miskin, hasil privatisasi tidak jelas kesimpulannya. Tetapi apabila diteliti lebih rinci, ternyata privatisasi menimbulkan dampak negatif terhadap distribusi pendapatan, dimana kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin melebar. Hasil ini mudah dipahami, karena privatisasi mengakibatkan aset-aset negara jatuh kepada orang kaya yang mampu membeli. Selanjutnya keuntungan dari membeli aset tersebut semakin besar, sementara si miskin yang tidak mempunyai akses untuk meningkatkan penghasilannya, misal di-PHK sebagai alasan efisiensi dari pengusaha, akan semakin miskin.
Bahkan kasus privatisasi di Amerika Latin pada tahun 1988-1992 dan Asia pada tahun 1997/1998 telah mengakibatkan banyak BUMN dikuasai kelompok tertentu karena proses tender tidak transparan (Todaro, 2003). Kondisi tersebut telah mengalihkan monopoli usaha kepada swasta. Para pengusaha berkesempatan untuk menumpuk kekayaan melalui kekuatan monopoli yang berasal dari pengalihan perusahaan yang semula dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah yang beroperasi di sektor-sektor vital.

Pelajaran dari Singapura
Berbeda dengan Indonesia dan negara berkembang lain, Pemerintah Singapura melalui Temasek malah membeli berbagai badan usaha di dalam dan luar negeri. Menurut data holding tersebut, selam tahun 2006 Temasek telah mengambil alih saham beberapa perusahaan di Jepang, Taiwan, China dan Tailand. Bahkan beberapa tahun yang lalu, Temasek telah mengakuisisi beberapa perusahaan besar dan strategis di Indonesia, salah satunya PT Indosat, suatu usaha yang strategis dan diakuisisi hingga 41%.
Berdasarkan data dari situs internetnya, Temasek Holding mempunyai total aset pada tahun 2006 mencapai Sin$ 213,7 milyar, dengan berbagai jenis usaha, seperti jasa keuangan, telekomunikasi dan penerbangan. Sementara itu, di Malaysia kita mengenal perusahaan holding Khazanah Nasional untuk mengelola BUMN yang tersebar di Malaysia, Indonesia, Singapura, Saudi Arabia dan India. Pengelolaan BUMN kedua negara tersebut mementahkan stigma negatif terhadap BUMN karena kunci keberhasilan adalah profesionalisme dan keterbukaan.

Kehati-hatian Privatisasi
Privatisasi dalam kondisi perekonomian Indonesia saat ini dibutuhkan oleh Pemerintah sebagai alternatif pembiayaan dan mengurangi pemborosan oleh BUMN yang tidak efisien. Hasil penjualan tersebut dapat digunakan oleh Pemerintah untuk membiayai kebutuhan fiskal khususnya untuk menggerakkan roda ekonomi dalam rangka mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Selain itu, tidak sedikit juga BUMN yang merugi karena dikelola tidak efisien sehingga pada akhirnya menjadi beban rakyat melalui pembayaran pajak. Sehingga dengan privatisasi, inefisiensi dari pengelolaan BUMN dapat dihindarkan.
Tetapi, privatisasi bukan jalan terbaik untuk mensejahterakan rakyat. Beberapa fakta menunjukkan masih terdapat distorsi dalam perekonomian kita, misalkan kartel pada usaha tertentu yang merugikan masyarakat. Peranan BUMN masih diperlukan untuk mengurangi distorsi ekonomi dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat, khususnya usaha-usaha vital dan strategis. Selain itu, privatisasi juga harus memperhatikan politik ekonomi dengan melihat industri yang strategis agar jangan dikuasai pihak asing.
Keberhasilan beberapa negara mengelola BUMN dapat dijadikan cermin dalam mengelola BUMN di Indonesia, seperti misalnya membentuk perusahaan holding BUMN yang terlepas dari campur tangan birokrasi pemerintahan. Terakhir saya ingin mengutip pidato pengukuhan penerimaan nobel ekonomi dari Amartya Sen pada tahun 1998...A camel may not have speed of a horse, but it very useful…memang privatisasi bisa menyelesaikan masalah tetapi BUMN juga sangat berguna, seperti unta di gurun pasir.

Penulis peneliti senior di Bank Indonesia, tulisan ini merupakan pendapat pribadi.

                                     copyright2003 "sinar Harapan".