Sabtu, 15 Oktober 2011

Pengantar Teknologi internet dan new media

Berikut ini adalah hasil analisa fitur dan konten aplikasi new media, silakan download dibawah ini !

DOWNLOAD

Jumat, 07 Oktober 2011

Khasiat dan Bahaya Kerokan

Bagi masyarakat Indonesia pasti sudah mengerti betul istilah “Kerokan” yang sering dilakukan saat sedang masuk angin. Kerokan itu sendiri sudah dikenal di Indonesia sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Pengobatan tradisional Jawa ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya yang digunakan untuk menggosok bagian punggung. Selain benda tumpul tadi, pengobatan kerokan ini juga menggunakan cairan licin seperti minyak telon, minyak olive, minyak kelapa, atau lotion. Cairan licin ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok.





Cara untuk mengatasi gejala masuk angin ini ‘Kerokan’ tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga banyak disukai oleh orang-orang di negara-negara asia lainnya, seperti di Vietnam menyebut kerokan sebagai cao giodi, sedangkan di Kamboja menyebutnya goh kyol, bahkan di China yang terkenal dengan akupunturnya menyebut kerokan dengan gua sua, cuma bedanya orang China memakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan kepingan uang logam seperti yang umumnya dipakai di Indonesia.





Kerokan pun dinilai ampun untuk mengusir angin yang masuk ke dalam tubuh. Angin yang masuk ke badan biasanya akan membuat badan terasa pegal dan nyeri dan akan terjadi bersin. Oleh karena khasiatnya yang cukup manjur itu, metode pengobatan ini sangat terkenal hingga keluar wilayah Jawa bahkan keluar negeri. Kerokan ini pun dipercaya sebagai bukti nyata dalam perwujutan ilmu Einstein (E=MC2) yang menerangkan bahwa energi muncul karena pergesekan dua benda. Jika permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul dengan cepat, maka suhu panas dalan tubuh akan meningkat. Karena meningkatnya panas dalam tubuh, maka akan terjadilah perlebaran pembuluh darah sehingga oksigenasi menjadi lebih baik karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda.

Saat kita mengerok punggung kita, akan terjadi “Inflamasi”. Inflamasi bertujuan untuk menetralisir penyebab sakit dan menghilangkan jaringan yang telah mati sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Inflamasi memiliki ciri seperti kemerahan pada kulit yang dikerok yang menandakan karena adanya jaringan yang meradang yang mengandung banyak darah akibat pembuluh kapiler yang tadinya kosong karena menyempit telah melebar dan diisi oleh darah. Itulah mengapa saat punggung kita dikerok akan timbul warna kemerahan atau merah kebiruan pada kulit.

Walaupun kerokan termasuk ampuh dalam mengusir gejala masuk angin, namun terdapat bahaya yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan menjadi lebih sakit. Bahaya ini memang tidak langsung berdampak pada tubuh kita melainkan akan kita rasakan dikemudian hari. Bahaya yang bisa di akibatkan oleh pengobatan “Kerokan” adalah sebagai berikut :

1. Mengakibatkan Kontraksi Dini
Seperti yang kita tahu bahwa saat dikerok atau dikerik, maka akan terjadi Infamasi. Nah yang menjadi masalah adalah reaksi penolakan terhadap Inflamasi tubuh. Saat terjadi Inflamasi, maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang disebut “Cytokines” yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan Prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi pada rahim. Oleh sebab itu, bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang penyembuhan dengan cara dikerok karena bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin. 

2. Masuknya Bakteri dan Virus
Saat kita mengerok atau mengerik tubuh kita, pori-pori kulit akan terbuka lebar oleh karena efek gesekan kulit dengan benda tumpul maupun karena panas tubuh yang meningkat. Saat pori-pori kita membesar maka akan memudahkan angin masuk kembali ketubuh dengan membawa bakteri dan virus dari udah kedalam tubuh. Memang efeknya tidak akan langsung terasa oleh tubuh kita tapi akan muncul efek dikemudian hari. Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Nah semakin sering kita dikerok dan semakin sering pula pori-pori kita melebar, maka akan semakin banyak juga virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kita.

Anda sih boleh memilih ingin melakukan pengobatan kerokan atau dengan pengobatan lain. Kerokan memang terbilang sangat murah, bahkan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Akan tetapi kita juga perlu mempertimbangkan resiko terburuk untuk kesehatan kita. Jangan sampai karena biayanya murah, Anda jadi ketagihan dan tidak memikirkan efek sampingnya.

Tepuk Tangan Melatih Keterampilan Motorik Anak


Sebuah studi penelitian yang dilakukan dari Ben-Gurion University of the Negev tentang manfaat lagu yang dinyanyikan sambil bertepuk tangan, ternyata memberikan hasil adanya suatu hubungan langsung dengan peningkatan aktivitas dan keterampilan perkembangan yang penting terhadap anak-anak, remaja, hingga remaja dewasa.

Dalam penelitiannya ditemukan bahwa, anak-anak kelas satu, dua dan tiga di sekolah dasar yang menyanyikan lagu tersebut sambil bertepuk tangan ternyata dapat dibandingkan kemampuannya dengan anak-anak yang tidak ikut dalam kegiatan tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Idit Sulkin, anggota BGU Music Science Lab in the Department of the Arts.

Penelitian tersebut juga ditemukan bahwa dengan bertepuk tangan dapat membantu melatih keterampilan motorik anak sehingga menghasilkan menulis dengan lebih baik, tulisan yang rapi, dan hanya sedikit membuat kesalahan dalam mengeja.

Seorang psikolog musik, Dr. Warren Brodsky bersama dengan seorang doktor yang mengawasi kegiatan tersebut mengungkapkan, bahwa kegiatan tepuk tangan dapat melatih otak dan mempengaruhi perkembangan daerah otak dan lainnya. Sedangkan manfaat lain yaitu anak-anak diajarkan untuk melatih integritas sosialnya dengan teman-temannya, sehingga kemampuan sosialisasinya lebih baik.

Dalam studi tersebut, Dr. Sulkin bersama dengan timnya melakukan kunjungan di beberapa sekolah dasar dan memberikan latihan lagu sambil bertepuk tangan. Dan hal tersebut dilakukan selama 10 minggu. Selama penelitian, anak-anak yang bernyanyi ditemani oleh Dr. Sulkin yang juga ikut bergabung. Kegiatan tersebut tentu untuk melihat kondisi anak-anak, apakah mereka terhibur dan terpesona dalam menyanyikan lagu sambil melakukan tepuk tangan. Alhasil, kegiatan tersebut ternyata menjadi salah satu hiburan bagi anak-anak di sekolah dasar.

Dr. Sulkin mengatakan, "Dalam waktu yang singkat, anak-anak memiliki kemampuan kognitif yang baik serta membantu kemampuan motoriknya dalam melakukan aktivitas. Maka sebaiknya, hal tersebut masuk dalam pendidikan untuk anak usia 6-10 tahun dengan tujuan meningkatkan kemampuan motorik dan kognitifnya." Ia juga menambahkan, bahwa lagu anak-anak yang dinyanyikan sambil bertepuk tangan biasanya dibawakan oleh anak balita hingga usianya menjelang 10 tahun. Dan jika diamati, kegiatan tersebut berfungsi sebagai acuan untuk mengembangkan serta meningkatkan kebutuhan emosional, fisiologis, sosiologis dan kognitif anak-anak hingga tahap pertumbuhan berikutnya.

sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10852276